Mengamankan Router dan Switch Cisco IOS dengan Konfigurasi Password

konfigurasi password cisco

Setelah 1 semester cuti, akhirnya saya bisa melanjutkan tulisan seri Cisco IOS ini lagi. Ada 5 jenis password yang akan kita bahas di bab ke tiga ini, yaitu enable password, enable secret, password line vty, password line console, dan password line auxilary. 

Secara fungsi, 5 password diatas dibedakan menjadi 2:

  1. Enable password dan enable secret adalah password yang diminta ketika kamu ingin masuk ke enable mode atau privileged mode.
  2. Sedangkan tiga lainnya diminta saat kamu ingin mengakses router/switch dari port console, auxilary, atau remote melalui telnet/ssh (line vty).

Mungkin topik kali ini terdengar sederhana bagi sebagian orang.

Tapi menurut saya ini sangat penting dipahami, terutama jika kamu sedang mempersiapkan CCNA. Juga tidak jarang kesalahan terjadi yang berakibat perangkat tidak bisa diakses karena lupa mengkonfigurasi password.

Lah kok bisa? Gimana ceritanya? (*kedip mata buat yang udah pernah ngalamin)

Semuanya, akan kita bahas satu-per-satu, hingga tuntas. Namun seperti biasa, saya harap kamu sudah menyelesaikan bab sebelumnya:

Continue reading →

Cara Reset Password Cisco IOS Router

reset password router cisco

Suatu saat kita perlu me reset password router, entah karena lupa password, atau karena hal lainnya seperti: lupa mengkonfigurasi username dan password, sehingga tidak bisa login sama sekali.

… atau lupa mengkonfigurasi password enable sehingga tidak bisa masuk ke privileged mode. Hal ini sudah disinggung pada tulisan “Cara Konfigurasi Password Cisco IOS Router dan Switch“.

Oleh karena itu, kamu sebagai network engineer harus tau caranya mereset password cisco router. 

Continue reading →

Konfigurasi Dasar Cisco IOS Router dan Switch: Hostname, Banner & Interface

Konfigurasi dasar cisco

Konfigurasi dasar cisco atau administrative configuration cisco IOS merupakan tahapan dasar sebelum konfigurasi fungsi utama perangkat itu sendiri. Biasanya dalam implementasi perangkat router dan switch (atau apapun), alurnya seperti ini:

  1. Pemeriksaan kondisi perangkat, dari module-module, fan, power supply, dan kesehatan hardware lainnya.
  2. Initial configuration, defaultnya konfigurasi yang ada di setup mode di tulisan sebelumnya. Kecuali kita mau memasang package extra di IOS, ada tambahan lagi.
  3. Administratif configuration, konfigurasi dasar — yang akan kita bahas sekarang.
  4. Konfigurasi fitur yang dibutuhkan, routing, switching, atau security.
  5. Testing.
  6. Mount to production.

Ada teman yang bertanya kepada saya “gimana kalau kita salah konfigurasi, terus error, dan hasilnya fatal”. Bisa saja, misal kita salah nge-route hingga mengacaukan jaringan. Tapi ini kemungkinannya kecil.

Karena sebelum perangkat tersebut live, kita sudah lakukan testing dulu — simulasi. Ini disebut stagging, tahap 2  sampai 5 . Di tahap mount to production juga ada step lagi yang harus dilalui, sehingga tidak perlu khawatir.

Continue reading →

Perkenalan Cisco IOS (Internetworking Operating System)

Sama seperti komputer, perangkat jaringan komputer juga membutuhkan sistem operasi agar dapat melakukan tugasnya. Router dan switch cisco memiliki beberapa jenis OS seperti Cisco IOS, Unified, FX-OS (firepower), NX-OS (nexus), dll.

IOS juga terbagi menjadi IOS-XE dan IOS-XR, ini di track service provider. Tidak perlu diambil pusing, kalau sudah paham IOS pasti dengan mudah menyesuaikan. Karena sebagian besar perintah dan pengelolaannya sama.

Di track CCNA routing switching, OS yang dipelajari cuma satu, yaitu IOS (note: bukan iOS atau ios). Sehingga yang kita bahas kali ini hanya IOS. IOS digunakan oleh router dan switch, jadi nanti prakteknya bisa saja pakai switch, bisa pakai router.

Oh iya, sebelum melanjutkan, saya sarankan kamu sudah pernah melihat bagaimana wujud router dan switch cisco (baik secara langsung maupun hanya gambarnya saja) Ini serie yang bisa kamu telusuri di mesin pencari.

  1. Catalyst Switch: 2960 (layer 2) dan 3560, 3750, 3850 (layer 3)
  2. Router: 1800, 1900, 2900, 4400

Continue reading →